Window Dressing: Fenomena Penting Didunia Investasi
Di dunia investasi saham, istilah "window dressing" bukanlah istilah yang asing. Salah satu alasannya karena fenomena window dressing sering sekali berdampak pada perubahan harga saham.
Maka, seiring dengan dinamika pasar yang terus berubah, fenomena ini menjadi sorotan bagi banyak pelaku bisnis, investor, dan pengamat keuangan. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan window dressing, dan apa kaitannya window dressing dengan pasar saham?
Artikel ini akan mengulas fenomena window dressing secara mendalam.
Apa Itu Window Dressing?
Sebelum kita membahas lebih jauh, penting untuk memahami konsep dasar dari istilah "window dressing" itu sendiri dalam kontek investasi. Window dressing adalah fenomena yang mencakup praktik-praktik yang dilakukan oleh manajer investasi dan perusahaan untuk meningkatkan penampilan portofolio mereka menjelang akhir periode pelaporan.
Window dressing umumnya merupakan strategi yang melibatkan penyesuaian portofolio investasi pada periode akhir laporan keuangan, dengan tujuan mempercantik gambaran kinerja investasi. Meski terdengar seperti tindakan yang sah, window dressing dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap pasar keuangan (saham). Salah satunya yaitu di Bursa Saham Indonesia (BEI), fenomena window dressing sangat sering terjadi pada bulan Desember.
Tujuan Utama Window Dressing
Manajer investasi memiliki tujuan utama untuk menciptakan kesan positif terhadap kinerja portofolio mereka. Salah satu metode yang umum digunakan adalah memanipulasi alokasi aset pada portofolio, termasuk penambahan saham yang sedang populer atau mengurangi eksposur terhadap saham-saham yang mengalami penurunan harga.
Tujuan di balik tindakan ini adalah agar portofolio terlihat lebih menguntungkan dan menarik bagi investor.
Metode Umum Window Dressing
Penambahan Saham yang Sedang Populer
Manajer investasi dapat memilih untuk menambahkan saham-saham yang sedang populer atau tengah mengalami kenaikan harga menjelang akhir periode pelaporan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan bahwa portofolio mereka memiliki kinerja yang sangat baik.
Pengurangan Eksposur Pada Saham yang Turun Harga
Penyesuaian Durasi Portofolio
Manajer investasi juga dapat melakukan penyesuaian pada durasi portofolio obligasi mereka. Jika suku bunga sedang naik, mereka mungkin akan beralih ke obligasi dengan durasi yang lebih pendek untuk mengurangi potensi kerugian.
Pengaruh Window Dressing Terhadap Harga Saham
Praktik window dressing dapat memiliki dampak langsung terhadap harga saham di pasar modal. Ketika manajer investasi melakukan penambahan pada saham tertentu, permintaan terhadap saham tersebut meningkat, yang dapat menyebabkan kenaikan harga.
Sebaliknya, penjualan besar-besaran pada saham yang kurang diminati dapat menekan harga saham. Hal ini menciptakan pergerakan harga yang tidak selalu mencerminkan nilai intrinsik dari saham-saham tersebut, melainkan hasil dari tindakan window dressing.
Maka, saham-saham yang populer atau saham-saham bluechip pada saat terjadinya window dressing umumnya mengalami kenaikan harga saham.
Histori Window Dressing Saham
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 10 tahun berjalan, telah terjadi 9 kenaikan harga IHSG selama window dressing. Bahkan, 2022 sendiri bisa dikatakan terjadinya penurunan sebagai pengecualian karena adanya dampak Covid-19.
Kesimpulan
Oleh karena itu, windows dressing pada umumnya disambut positif oleh para investor. Karena sebagaimana dijelaskan di atas, sering kali berdampak positif pada saham-saham bluechip atau saham-saham LQ45 yang memiliki kinerja perusahaan baik.